Galleon, Kapal Dagang, dan Militer
“Kehadiran mereka sangat penting untuk melindungi kapal-kapal bermuatan berat dan sangat berharga ini dari serangan kekuatan asing dan bajak laut” tulis Andrew Knighton dalam Spanish Galleons : The Stalions of The Sea (terjemahan).
Armada perang
Galleon merupakan kapal dagang dan perang milik Spanyol yang digunakan pada abad 16 hingga 18. Kapal ini merupakan pengganti kapal carrack yang sebelumnya telah membantu eksplorasi Spanyol. Kapal galleon pertama kali dibuat pada 1517 dan menjadi semakin penting peranannya beberapa puluh tahun kemudian. Kapal Spanyol ini dibuat di dua wilayah, Basque dan Andailucia. Proses pembuatan kapal ini melibatkan berbagai teknisi dari perusahaan swasta namun kontrol ketat mengenai peraturan dan bagaimana kapal itu harusnya dibuat berada di tangan Kerajaan Spanyol.
Kapal galleon memiliki berat 500 hingga 2.000 ton, tiga tiang/mast, terdiri dari enam hingga sembilan layar, berbentuk sedikit cembung, dan dirancang untuk perang. Kapal ini memiliki meriam berjenis culverin, meriam di dalam kapal biasanya berjumlah 30 hingga 200 unit. Ada juga persenjataan seperti pedreros atau senjata batu, dan versos atau meriam kecil. Meriam culverin dan versos merupakan senjata andalan Spanyol dalam kapal ini, keduanya senantiasa membantu Spanyol dalam peperangan. Kapal ini biasanya mengangkut para perwira, awak kapal, pejabat pemerintah, dan penumpang lain.
Ketika Spanyol berperang melawan Inggris pada 1588 kapal ini digunakan Spanyol dan sangat berpengaruh dalam pertempuran. Spanyol mengancam Belanda yang menuntut kemerdekaan, akan tetapi Inggris tidak tinggal diam melihat sekutunya diancam oleh Spanyol. Inggris menyerang entroprot/pelabuhan perdagangan Spanyol di Carbiz atas restu Ratu Elizabeth I. Armada Spanyol berhasil dihancurkan Inggris dan membuatnya berencana melakukan serangan balik. Armada Spanyol yang terdiri dari kapal galleon berlayar ke Inggris di bawah komando Duke Medina. Dilansir dari history.com, tercatat Spanyol saat itu membawa 130 kapal, 2.500 senjata, 8.000 pelaut, dan 18.000 tentara. Pelayaran Spanyol ke Inggris ini tertunda oleh besarnya badai yang menghadang, terpaksa membuat Spanyol sampai lebih lambat di tempat tujuan.
Pada Juli 1588 ketika armada Spanyol yang terdiri ratusan galleon tiba, Inggris langsung membombardir kapal milik Spanyol dari jarak tujuh mil. Meski begitu kapal galleon masih terus melakukan ofensif dengan jumlahnya yang terus menipis. Ketika armada galleon Spanyol berhenti sementara di pelabuhan Callais, Inggris mengirim delapan kapal miliknya yang terbakar ke pelabuhan tersebut dan mengarahkannya ke kapal-kapal Spanyol. Alhasil, serangan Inggris tersebut membuat kapal-kapal Spanyol morat-marit dan berlayar langsung menuju laut agar kapalnya tidak terbakar. Armada Spanyol yang berlayar karena serangan dadakan oleh Inggris ini kemudian dijebak oleh armada Inggris di Pantai Gravenlines saat pagi hari dengan gempuran senjata berat. Galleon milik Spanyol kemudian kembali ke negerinya, ditempa kerasnya badai, menyusuri lautan, dan hampir setengah dari jumlah kapal yang berperang tidak kembali. Tercatat, 15.000 orang yang ikut bertempur tewas.
Pengangkut komoditas perdagangan
Kapal galleon milik Spanyol memang tak sebanding dengan kapal-kapal Inggris yang kuat secara militer, akan tetapi kapal ini memiliki fungsi lain yaitu sebagai sarana perdagangan Spanyol. Galleon menjadi simbol perekonomian bagi warga Spanyol dan koloni-koloninya. Bagaimana tidak? Kapal ini menghubungkan berbagai pedagang Spanyol dan pedagang di negeri koloninya seperti Filipina, Kuba, Mexico, dan wilayah jajahan Spanyol lain. Kapal ini menghubungkan negeri Spanyol dan koloni-koloni di Asia hingga Amerika, menyusuri kerasnya ombak dan luasnya samudera. Sering kali kapal galleon ini karam ditempa badai ketika di tengah lautan atau bahkan dirampok oleh para bajak laut yang mencari harta karun.
“Di Manila, kedatangan galleon disambut dengan festival, menandai berlanjutnya dukungan terhadap tumbuh kembang ekonomi-politik daerah koloni” ujar Ricklefs, dalam Sejarah Asia Tenggara : Dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Apa yang Ricklefs tulis ini menggambarkan bahwa kapal galleon menjadi sumber ekonomi yang mengangkut barang dagangan para penduduk pribumi di Filipina.
Di Filipina kapal ini mengangkut beragam komoditas dagang dari pedagang Spanyol, Filipina, dan Cina. Sering kali para pedagang berebut tiket untuk memasukan barang dagangan mereka ke kapal ini. Orang-orang Spanyol di Filipina, baik pejabat maupun pendeta, diberi tiket kargo untuk barang dagangan. Tiket yang mereka terima dimanfaatkan untuk dijual kembali kepada para pedagang pribumi di Filipina. Para pedagang Filipina bahkan seringkali menyuap para pejabat agar lebih memberikan banyak “kuota barang dagangan” kepada mereka, agar jumlah barang yang bisa diangkut ke kapal lebih banyak lagi.
Kapal dagang Spanyol ini mengangkut beragam komoditas dari berbagai negeri. Komoditas dari Filipina yang diangkut ke kapal untuk kemudian diperdagangkan di antaranya adalah emas, lilin lebah, minyak, dan besi. Sementara itu berbagai macam tekstil seperti sutera, taaffeta, jubah, kimono, permadani, taplak meja, hingga beludru dibawa dari Cina. Komoditas seperti mutiara, batu semi-mulia, dan katun berasal dari India. Sedangkan dari Sumatera, komoditas yang diangkut berupa lada yang sangat khas.
Kapal Galleon ini berlayar melewati lintas samudera dan benua, berhenti di berbagai pelabuhan. Dari Manila, kapal galleon berlayar menyusuri samudera Pasifik dan berhenti Acapulco, Mexico. Abby Sue mencatat dalam Manilla Galleon Trade Textiles, kapal yang berhenti di pelabuhan Acapulco mengeluarkan barang-barang dagangannya dengan bantuan awak kapal. Barang dagangan tersebut kemudian dibawa ke Mexico City dengan kereta yang menyusuri jalur darat. Butuh waktu tiga bulan untuk berlayar dari Manila ke Mexico, dari koloni Spanyol di Asia ke koloni lainnya di Amerika. Ketika Mexico telah merdeka dari kolonialisme Spanyol pada 1820, sejarawan Ricklefs mencatat bahwa kapal ini tidak lagi mendarat di Mexico sebagai kapal dagang yang mengangkut beragam komoditas dari warga Mexico.
Kapal galleon yang karam ditemukan
Pada 2018, ditemukan kapal galleon di lautan Amerika Selatan yang diduga pernah karam akibat pertempuran dengan Inggris di abad ke-18. Kapal San Jose ini merupakan kapal berharga yang membantu perang Spanyol melawan Inggris di masa-masa abad ke-18. Di dalam kapal ini terdapat harta karun seharga 241 triliyun. Bangkai kapal galleon berjenis San Jose ini ditemukan di laut Kolombia dengan 64 meriam dan tumpukan tengkorak.
Selama berabad-abad lokasi tempat karam dan ditemukannya kapal galleon disebut “Cawan Suci Kapal Karam”. Dilansir dari Tempo, penemuan harta karun di kapal galleon ini menjadi ajang saling klaim pihak yang berkaitan baik itu negara atau swasta. UNESCO, meminta pemerintah Kolombia untuk tidak mengkomersialisasikan bangkai kapal galleon yang ditemukan.
Penulis : Raka Putra